majakani

Beras merah sebagai sumber vitamin bagi kesehatan. Vitamin yang terkandung didalam beras tergantung jenis berasnya.
Dikalangan masyarakat biasanya menggolongkan beras menjadi tiga golongan:
beras putih (dipisahkan lagi menjadi pulen dan pera), beras ketan, dan beras merah.
Tetapi, apa pun nama berasnya, yang awam tahu tentangnya, bahan ini hanyalah sumber karbohidrat semata, sebagai isi perut dan sebagai sumber ergi untuk menjalankan aktifitas. Padahal, jika saja mau sedikit iseng ‘membongkarnya’, utamanya beras
 
merah, beras memiliki banyak manfaat lain. Beras merah punya kandungan


gizi yang jauh lebih baik dibanding beras putih. Sebabnya, karena, umumnya beras putih berasal dari beras yang telah digiling sehingga sudah hilang kulit arinya, sementara beras merah berasal dari beras tumbuk, yang kulit arinya tak banyak hilang. Padahal kulit ari beras mengandung zat-zat gizi yang penting bagi tubuh,di dalam kulit ari tersebut kaya serat dan minyak alami. Serat tak hanya
mengenyangkan, namun juga mencegah berbagai penyakit saluran pencernaan.



Jika ditilik, dalam satu mangkuk beras merah mengandung sekitar 3,5 gram
serat, sementara beras putih kurang dari 1 gram. Banyak manfaat dari
mengonsumsi beras merah, yakni dapat meningkatkan perkembangan otak dan menurunkan kolesterol darah. Sebut saja, lemak, dalam kulit ari
kebanyakan merupakan lemak esensial, yang sangat dibutuhkan untuk
perkembangan otak anak.


Sedangkan senyawa-senyawa dalam lemak kulit ari juga dapat menurunkan kolesterol darah, salah satu faktor risiko penyakit jantung.

Jika dilihat dari segi kandungan vitamin dan mineral, beras merah pun
lebih unggul. Kandungan vitamin dan mineral beras merah 2-3 kali beras
putih. Beras merah mengandung tiamin (vitamin BI) yang diperlukan untuk
mencegah beri-beri pada bayi. Zat besinya juga lebih tinggi, membantu
bayi usia 6 bulan ke atas yang asupan zat besinya dari ASI sudah tidak
lagi mencukupi kebutuhan tubuh. Belum lagi vitamin dan mineral-mineral
penting lainnya. Sayangnya kita lebih familiar dengan beras putih.
Jarang sekali di dalam keluarga mengonsumsinya. Nah, jika ingin keluarga
sehat, mulailah mengonsumsi beras merah.



Cegah Kanker


Beras merah telah Renal sejak tahun 2800 SM. Oleh para tabib saat itu benda ini dipercaya memiliki nilai nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Meski, dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis Nio (1992) menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah justru di atas beras putih (349 kal : 353 kal). Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut mungkin disebabkan kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg 0,31 mg. Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem saraf dan jantung, dalam
keadaan berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan

berkurang, gangguan pencernaan, sembelit, mudah lelah, sernutan, jantung berdebar, dan refleks berkurang. Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg per 100 gr bahan). Dan selenium. Selenium merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase.

Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan, peroksida
menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik-peroksida dapat berubah
menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh
dalam membran sel hingga merusak membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.



Cara memasak beras merah : hampir sama dengan memasak nasi putih, untuk membuatnaya lebih harum dan menggugah selera  tambahkan 2 lembar daun pandan dan 1 batang sereh nyang sudah digeprak keharumannya akan menambah selera makan mmmmm

Sumber : Tabloit ibu dan anak.

0 komentar:

Posting Komentar